Buah Manggis Sumatera Barat Primadona Mancanegara Saat Masa Pandemi Corona

Buah Manggis Sumatera Barat Primadona Mancanegara Saat Masa Pandemi Corona
Buah Manggis Sumatera Barat Primadona Mancanegara Saat Masa Pandemi Corona/Sumber Foto id Times/ Internet

VIRUS CORONA  adalah virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 

Virus yang pertama kali muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

Munculnya virus corona tentu saja memengaruhi segala hal dalam kehidupan, baik itu dalam lingkup individu maupun lingkup suatu negara. Salah satu hal yang berubah dalam diri individu selama masa pandemi ini adalah gaya hidup.

 Orang-orang mulai lebih memperhatikan cara hidup sehat seperti mengkonsumsi makan-makanan bergizi, berolahraga, mencuci tangan, dan berperilaku hidup bersih. Salah satu makanan yang banyak dikonsumsi selama masa pandemi ini adalah buah-buahan. 

Manfaat buah untuk kesehatan tubuh sangat beragam. Selain untuk memelihara kesehatan organ, kandungan nutrisi pada buah juga bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit bahkan dapat membantu proses penyembuhan penyakit.

Dalam lingkup yang lebih luas, virus corona ini tentunya memengaruhi berbagai sektor di suatu negara termasuk sektor perekonomian Indonesia. Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) terbaru yang dirilis BPS yaitu BRS bulan Juli 2020, ekspor Indonesia pada Juli 2020 meningkat 14,33% dibanding Juni 2020, yaitu US$ 12.009,3 juta menjadi US$13.729,8 juta. 

Sementara dibanding Juli 2019, ekspor menurun 9,90%. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari–Juli 2020 mencapai US$90,12 miliar atau turun 6,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor kumulatif nonmigas mencapai US$85,44 miliar atau menurun 3,96 persen. Jika ditinjau berdasarkan sektor, sektor perekonomian di Indonesia pada tahun 2020 seperti sektor migas, dan pertambangan mengalami pelemahan dibanding tahun sebelumnya yaitu tahun 2019.

 Hanya sektor pertanian yang tetap tumbuh dan memberikan kontribusi cukup besar bagi PDB. Pelemahan terparah terjadi pada sektor migas dimana pada tahun 2020 nilai ekspor (juta US$) sektor migas selalu mengalami penurunan, kecuali pada bulan Juli sektor migas mulai terlihat peningkatan nilai ekspornya yaitu sebesar 12,53%.  

Sektor pertanian yang tetap tumbuh dan memberikan kontribusi cukup besar bagi PDB tersebut disebabkan karena permintaan ekspor buah yang cukup tinggi. Menurut Kementerian Pertanian, jenis buah yang menyumbang ekspor terbesar adalah buah manggis, mangga, nanas, rambutan, durian, dan buah naga. 

 Bahkan menurut Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Padang melaporkan bahwa ekspor buah manggis asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meningkat dua kali lipat dibandingkan periode sama ditahun 2019. Selama periode Januari hingga Juli 2020 tercatat sebanyak 143 kali pengiriman dengan total 475,5 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp. 21,4 miliar. 

Foto Buah Manggis Sumber foto Id Times.com/ foto InternetSementara pada periode Januari sampai dengan Juli di tahun 2019 hanya sebanyak 240,9 ton senilai Rp.10,8 miliar saja. Menurut catatan Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Padang hanya ada satu tujuan negara ekspor selama masa pandemi yakni Cina. Sedangkan pada tahun lalu, ada Cina, Malaysia, dan Singapura sebagai negara tujuan ekspor manggis. 

Selain dikonsumsi dagingnya, kulit manggis juga kerap dikonsumsi dalam berbagai macam bentuk olahan. Kulit buah manggis mengandung xanthone. Xanthone sendiri merupakan bahan aktif yang bersifat antioksidan yang sangat tinggi. 

Salah satu manfaat kulit buah manggis yaitu dapat mencegah penyakit jantung karena mengandung sejumlah mineral, seperti mangan, tembaga, kalium, dan magnesium. Kalium sendiri merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang berperan dalam mengontrol detak jantung dan tekanan darah. 

Oleh karena itu, selama masa pandemi ini buah manggis lebih banyak dikonsumsi dan mengalami peningkatan nilai ekspor mengingat kemampuannya untuk mencegah penyakit jantung. Hal itu disebabkan karena penderita sakit jantung memiliki risiko terkena virus corona lebih tinggi dan mengalami infeksi yang lebih berat serta risiko kematian hingga 2-3x lipat lebih tinggi dibandingkan pasien tanpa penyakit jantung.

Peningkatan nilai ekspor membuat buah Indonesia khususnya buah manggis asal Provinsi Sumatera Barat ini menjadi salah satu sumber devisa negara yang sangat bagus mengingat banyak sektor perekonomian yang mengalami penurunan nilai ekspor selama masa pandemi ini. 

 Pemerintah daerah juga tidak tinggal diam. Untuk mempercepat proses bisnis, Karantina Pertanian Padang menyiapkan layanan inline inspection atau pemeriksaan dan tindakan karantina dilakukan di gudang pemilik. 

Pemerintah Provinsi Sumbar fokus pada pembangunan pertanian berbasis kawasan yang berorientasi pada kearifan lokal dan ekspor. Berdasarkan catatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sumbar telah menyiapkan perluasan lahan untuk kebun manggis serta memberikan bibit unggul sebanyak 100.000 batang untuk lahan seluas 1.000 ha. ***

Penulis :
 Hussein Permana 

Berita Lainnya

Index