Amazon Web Services Dorong Industri Sektor Keuangan untuk Terus Inovasi Hadirkan Layanan Berbasis Digital

Amazon Web Services Dorong Industri Sektor Keuangan untuk Terus Inovasi Hadirkan Layanan Berbasis Digital
Amazon Web Services Dorong Industri Sektor Keuangan untuk Terus Inovasi Hadirkan Layanan Berbasis Digital

UTUSANRIAU.CO - Berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2019 telah tercatat pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat sebesar 8,9% dibandingkan pada tahun 2018 lalu, nilai tersebut diprediksi akan terus meningkat. Pengaruh internet yang semakin masif telah mengubah pola perilaku masyarakat, terutama dalam hal konsumsi barang dan jasa. Walhasil, saluran digital telah mempersonalisasi pengalaman konsumen di Indonesia, khususnya dalam bidang keuangan.

Country Manager Amazon Web Services (AWS) Indonesia, Gunawan Susanto menyampaikan bahwa disrupsi teknologi di abad ke-21 telah membuat konsumen menginginkan transaksi keuangan yang dapat diakses dengan mudah, transparan terhadap status transaksi, namun tetap aman dari ancaman penipuan dan pencurian. Hal tersebut telah menjadi tuntutan bagi industri finansial di Indonesia untuk memberikan pelayanan yang dapat menarik perhatian konsumen.

“Konsumen saat ini yang didominasi oleh mereka yang telah dapat mengakses internet dan teknologi menginginkan layanan keuangan yang lebih mudah dan beragam. Untuk dapat memperoleh preferensi baru konsumen di pasar dan mampu mengefisiensi operasional pada data center agar menjadi institusi yang lebih digital dan diinginkan oleh konsumen, cloud management menjadi hal yang vital. AWS terus mendorong dan membantu sektor keuangan untuk transformasi digital,” ujar Gunawan pada acara webinar yang diselenggarakan oleh HIPMI Digital Academy pada keterangannya.

Gunawan menambahkan bahwa dalam bertransformasi menuju dunia digital, ada dua hal penting yang harus diperhatikan oleh industri keuangan, yaitu fitur keamanan seperti faktor keamanan, autentikasi, otorisasi, dan proteksi data. Satunya lagi yaitu fitur model tata kelola yang terdiri dari faktor auditability, artifact management, model explainability, dan model monitor.

“Dengan Amazon Web Services kebutuhan security dan compliance dari industri keuangan guna bertransformasi menjadi lebih digital bukan lagi sebuah kewajiban, melainkan dapat memberikan keuntungan. Pelayanan cloud management dari AWS memudahkan industri keuangan untuk berinovasi berbasis digital secara lebih cepat sesuai dengan keinginan konsumen di era teknologi ini. Salah satunya yaitu inovasi open banking system yang memberikan peluang bagi industri keuangan untuk menciptakan customer experience yang lebih baik,” kata Gunawan.

Gunawan menyampaikan bahwa dengan adanya kemajuan teknologi yang terus berkembang dapat menciptakan ekosistem terintegrasi antara industri keuangan dan sektor-sektor ekonomi lainnya. Sehingga secara tidak langsung kondisi ini dapat memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Fitri Irma Triswati menyampaikan fakta bahwa masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus memilih layanan keuangan berbasis digital dalam kegiatan transaksinya.

"Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya proyeksi transaksi e-commerce mencapai 48,4% di tahun 2021. Selain itu ada juga kenaikan transaksi e-money naik menjadi 35,7% dan dari digital banking naik sebesar 30,1%. Nilai ini terus meningkat karena juga didorong oleh faktor percepatan. Seperti transformasi digital oleh pelaku industri fintech secara besar-besaran, upaya perluasan ekosistem digital melalui aksi korporasi, kolaborasi antar pelaku usaha fintech demi digitalisasi pasar, dan pengelolaan kas perbankan yang sudah mulai lebih digital," kata Fitri
***sumber: rilis

Berita Lainnya

Index